(Hubungan Persepsi Orangtua pada
Karakteristik Perilaku Remaja Down Syndrome)
Penulis : Meghan M. Burke, Marisa H. Fisher, Robert
M. Hodapp
Nama
Jurnal : Journal on Developmental Disabilities,
2012, Vol.18 No.2
A.
Abstrak
Penelitian
ini mengkaji bagaimana perilaku dari pengidap Down Sindrom berhubungan dengan
fungsi orangtua selama masa – masa remaja. Mengukur kepribadian, intelegensi,
kebiasaan adaptif dan maladaptif yang dikumpulkan dari 42 orang remaja pengidap
Down Sindrom dan menghubungkan dengan depresi orangtua, cara melakukan coping,
mencemaskan masa depan dan persepsi positif. Selama masa remaja, kebanyakan
orangtua merasa dihargai oleh remajanya pengidap Down Sindrom. Remaja yang
menampilkan karakteristik kepribadian yang lebih positif orangtuanya merasa
dihargai oleh anak mereka. Sebaliknya mereka yang memiliki masalah perilaku, secara
signifikan orangtua mereka mengkhawatirkan masa depan anak mereka. Bagaimana Implikasinya? Berikut akan dibahas.
B. Teori
Sampai saat ini, sebagian besar penelitian
telah dilakukan dengan keluarga anak-anak muda pengidap DS (Hodapp, 2007),
dengan sedikit fokus pada remaja. Tapi sama seperti bagi individu tanpa cacat,
masa remaja adalah waktu yang sulit bagi banyak orang dengan cacat intelektual
dan perkembangan.
Misalnya, peningkatan perilaku maladaptif
remaja pengidap DS mempengaruhi reaksi orang tua dan kekhawatiran mereka
terhadap transisi anak mereka ke masa dewasa? Atau, (sebagian besar tidak
berubah) karakteristik demografis tertentu dapat terus menjelaskan pada masa
remaja bagi pengidap DS.
C.
Metode Penelitian
1.
Partisipan
Penelitian ini diikuti oleh 42
partisipan remaja DS (26 orang laki – laki dan 16 orang perempuan dan orangtua
mereka (3 orang laiki – laki dan 39 orang perempuan). Kebanyakan partisipan
adalah berkulit putih (90,2%), dan sisanya partisipan berkebangsaan Afrika –
Amerika. Remaja rata – rata berusia 15,12 tahun dengan rentang usia dari 11-21
tahun. Rata – rata IQ para partisipan 45,93 dengan rentang dari 40 -61.
Rata – rata skor pengetahuan
verbal partisipan adalah 48,93 dan rata – rata skor non-verbal 50,05. Seluruh
partisipan masih sekolah, 74,2% partisipan menempuh pendidikan pada sekolah
umum, dan selebihnya pada sekolah luar biasa.
2.
Alat
Ukur
Pada penelitian ini
peneliti menggunakan alat tes yang bernama Adolescents were administered the
Kaufman Brief Intelligence Test (K-BIT). Alat tes ini memiliki 2 aspek
pengukuran yaitu Adolescent-Related Measures dan Parent-Related
Measures.
Pada aspek Adolescent-Related
Measures, bertujuan untuk melihat
karakteristik kepribadian individu penderita DS, mengukur perilaku maladaptif
penderita DS, tingkat kemandirian, rasa ingin tahu, jiwa menolong, moralitas
dan kontak sosial.
Kemudian pada aspek Parent-Related Measures, bertujuan untuk
mengukur seberapa jauh orangtua menghargai anaknya yang mengidap DS, tingkat
kepedulian orangtua mengajak anaknya pengidap DS berkontribusi positif dalam
keluarga, coping stres yang dilakukan oleh orangtua pengidap DS terhadap
kehidupannya, dan tingkat penghargaan dan kecemasan yang dirasakan orangtua
terhadap masa depan anaknya. Alat tes ini terdiri dari dua paket, dan diisi
oleh orangtua partisipan.
D.
Hasil
Penelitian
1.
Karakteristik Remaja Down Sindrom
Rata-rata, orang tua menilai
bahwa anak remaja mereka memiliki jiwa sosial yang cukup, berkepribadian
terbuka dan memiliki masalah perilaku yang relatif rendah. Begitu pula peneliti
menilai, kebanyakan remaja tidak menyajikan banyak masalah perilaku. Sehingga
didapatkan kesimpulan, tidak ada hubungan yang signifikan antara usia partisipan
dan IQ dengan kepribadian atau perilaku maladaptif partisipan DS.
2.
Karakteristik
Orangtua
Sementara remaja dengan DS
umumnya menunjukkan beberapa masalah, reaksi dan persepsi dari orang tua mereka
yang lebih beragam. Di sisi positif, orang tua memiliki persepsi yang umumnya
positif dalam membesarkan remajanya. Namun, persepsi negatif yang dirasakan
mayoritas orang tua pengidap DS yatu kecemasan terhadap masa depan anaknya
dalam hal kemandirian finansial.
Kemudian, kebanyakan orangtua
menunjukkan Coping Rasional (dianggap jenis terbaik coping) yang lebih tinggi
dibandingkan dengan coping penghindaran yang relatif rendah. Namun, tingkat
depresi orangtua pengidap DS jauh dibawah rata – rata dari depresi ringan.
DAFTAR PUSTAKA
Meghan M. Burke, M. H. (2012). Relations of Parental Perceptions to the
Behavioral Characteristics of Adolescents with Down Syndrome. (N. T.
Vanderbilt Kennedy Center, Ed.) Journal on Developmental Disabilities, 18(2),
48-55.
Softcopy dari artikel review jurnal diatas dapat di unduh pada link di bawah ini:
Review Journal Down Syndrome
Best Regards
Badan Pengembangan dan Pengkajian Keilmuwan Wilayah I
0 komentar:
Posting Komentar